KOMPAS.com - Chairman dan Founder Ciputra Group, Ciputra, meninggal dunia hari ini, Rabu (27/11/2019) pukul 01.05 waktu setempat.
Ciputra meninggal pada usia 88 tahun di Singapura.
Semasa hidupnya, Ciputra bergelut pada bidang properti dan sempat terlibat pada reklamasi dan megaproyek.
Begawan properti Indonesia ini telah menghasilkan sejumlah karya yang mentereng bagi dunia properti, seperti BSD City, CitraRaya Tangerang, Taman Impian Jaya Ancol, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, dan proyek-proyek skala kota lain yang tersebar di Indonesia.
Selain itu, Ciputra yang lebih dari 50 tahun menekuni bisnis properti, telah mendirikan tiga imperium, antara lain Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group.
Ketiga imperium ini bergerak di bidang properti, konstruksi, rekreasi, serta teknologi informasi yang bergerak di seluruh pelosok negeri dan mancanegara, yakni Singapura, Hanoi, Phnom Penh, dan China.
Baca juga: Meninggal di Usia 88 Tahun, Berikut Sepak Terjang Ciputra
Kawasan Wisata Terpadu
Berikut rekam jejak pencapaian Ciputra dalam bidang properti:
Taipan properti ulung ini mengisahkan kiprahnya di dunia properti tidaklah mudah. Terutama, ketika dirinya memulai pembangunan proyek reklamasi skala jumbo bertajuk Taman Impian Jaya Ancol pada 1966.
Dalam penggarapan reklamasi Ancol untuk menjadi kawasan wisata terpadu, Ciputra tidak melakukannya secara sembarangan.
Persiapan dan studi kelayakan dilakoninya dalam waktu lima tahun.
Selain itu, Ciputra telah mengembagkan lebih dari 100 proyek kawasan kota mandiri seluas lebih dari 10.000 ha dan ratusan properti komersial.
Tak hanya berkecimpung di dunia properti, Ciputra terlibat aktif di bidang sosial, seperti puluhan yayasan pendidikan, olahraga, seni, dan budaya, termasuk Ciputra Art Gallery, Museum and Theater, serta empat perguruan tinggi, yakni Universitas Ciputra, Universitas Tarumanegara, Universitas Prasetya Mulya, dan Pembangunan Jaya.
Keminatannya di bidang budaya juga dituangkannya dalam bangunan di kawasan Ciputra World Jakarta, Ciputra Artpreneurship.
Adapun bangunan ini terdiri dari lima bagian, yakni museum, galeri, ruang pameran, studio, dan performance art.
Dalam bidang kesehatan, Ciputra pun mendirikan rumah sakit yang bernama Ciputra Hospital.
Baca juga: Mengenang Seniman Musik Djaduk Ferianto...
Penghargaan
Ciputra juga pernah membidangi lahirnya Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia (REI) pada 1972.
Ia juga sempat menjadi Presiden di Federasi Perusahaan Real Estate Sedunia (FIABCI) periode 1989-1990.
Setelah bergelut lama di bidang properti, sejumlah pernghargaan pun diperolehnya. Ciputra mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI pada 1995.
Kemudian, atas dedikasi dan prestasi Ciputra di industri properti, Channel NewsAsia memberikan penghargaan bergengsi berupa Lifetime Achievement Luminary Award pada 2013.
Terbaru, Ciputra mendapatkan The BrandLaureate Hall of Fame-Lifetime Achievement Brand Icon Leadership dan The BrandLaureate Boof of World Records.
Adapun penghargaan ini merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap sepak terjang Ciputra yang dinilai konsisten dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berjiwa entrepreneur, pengembang properti, filantropis, serta visionaris.
Ciputra adalah orang Indonesia pertama yang mendapat kehormatan memperoleh penghargaan tersebut.
Baca juga: Mengenang Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi...
(Sumber: Kompas.com/ Rosiana Haryanti | Editor: Hilda B Alexander)
"Karya" - Google Berita
November 27, 2019 at 10:01AM
https://ift.tt/2QWCA0M
Perjalanan Ciputra dari Warisan Karya, Megaproyek, hingga Penghargaan Bergengsi - Kompas.com - KOMPAS.com
"Karya" - Google Berita
https://ift.tt/2V1hiPo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perjalanan Ciputra dari Warisan Karya, Megaproyek, hingga Penghargaan Bergengsi - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment