JAKARTA, investor.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pesimistis holding BUMN karya atau infrastruktur dapat terbentuk karena keberadaan holding dikhawatirkan dapat mendominasi dan menggusur kontraktor swasta kecil.
“Terdapat per timbanganpertimbangan mengenai kecilnya peluang terbentuknya holding BUMN karya tersebut. Mungkin mau spesifik, karena saling berbenturan mengingat BUMN-BUMN karya ini bisnisnya mirip-mirip,” kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakar ta, Jumat (22/11).
Arya menambahkan, jika holding BUMN karya tersebut terbentuk, dikhawatirkan kontraktor-kontraktor swasta kecil akan mengeluh. “BUMN itu sebagai trigger pembangunan, bukan untuk mematikan bisnis-bisnis rakyat,” ujar dia.
Terkait rencana pembentukan holding-holding lainnya seperti holding perbankan, holding jasa keuangan, holding pertahanan, holding penerbangan, dan bahkan holding pelabuhan, menurut Arya hal tersebut masih memungkinkan untuk terbentuk.
“Masih sangat memungkinkan karena dilihat dari kategori, sektor, dan model bisnisnya,” ujar Staf Khusus Kementerian BUMN tersebut.
Namun untuk pembentukan holding BUMN kar ya, Kementerian BUMN untuk sementara ini masih mengkaji bentuk lain yang sesuai untuk BUMN-BUMN karya selain pembentukan holding. Perusahaan holding BUMN bidang infrastruktur yang direncanakan sebelumnya, terdiri atas enam perusahaan, di antaranya PT Hutama Karya (Persero) sebagai holding, dan didukung anggota holding yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Kar ya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengaku belum menandatangani pembentukan holding BUMN karya.
“Pembentukan holding itu harus disetujui oleh semua menteri. Ada beberapa menteri yang paraf, hanya saja saya belum (paraf), karena waktu habis debat Pemilu Presiden saat itu saya menghadap Presiden Joko Widodo untuk memohon izin agar pembentukan holding BUMN diundur sebentar sampai saya lakukan tender bendungan terlebih dulu,” ujar Menteri Basuki.
Dia menambahkan, pembentukan holding BUMN karya harus dipikirkan tujuannya, yakni supaya BUMN menjadi besar dan kuat. “Kalau BUMN karya misalnya seperti PT PP atau Waskita, itu sudah menjadi BUMN besarsedari dulu. Kalau pembentukan holding tujuannya apa? Bukan berarti saya tidak setuju,” ujar Basuki.
Holding Pelabuhan
Berbeda dengan holding BUMN karya, peluang pembentukan BUMN Pelindo atau pelabuhan dinilai lebih besar. Arya Sinulingga mengungkapkan, rencana pembentukan holding Pelindo atau pelabuhan masih dalam tahap pembahasan.
“Jadi holding Pelindo masih dikaji, apakah holding digabung semua atau per lokasi masih dikaji,” jelas Arya.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga mengungkapkan, review atau kaji ulang rencana pembentukan holding Pelindo untuk mereduksi biaya logistik yang tinggi. Kebijakan tersebut nantinya dapat
meningkatkan tiga hal penting yakni menurunkan biaya logistic dengan sistim digitalisasi, meningkatkan volume kargo dengan meningkatkan sinergi dengan shipping line baik domestik maupun internasional, serta kawasan untuk menyiapkan hub dan spoke yang lebih efektif. Kemudian, dengan holding juga dapat ditetapkan standardisasi dan spesialisasi pelabuhan secara tepat.
“Era baru pelabuhan di Indonesia yang ideal untuk menjadi pelabuhan besar yang memiliki daya saing besar yang dapat menggerakkan kargo lebih banyak dan secara kontinu bahkan dapat memperkuat sistem Tol Laut yang direncanakan Kementerian Perhubungan, maka akan disiapkan Tim Task Force untuk melakukan konsolidasi secara holistik,” papar dia.
Lebih jauh, review tersebut menjadi hal serius yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN. Itu tercermin pula dengan dipilihnya Hambra Samal sebagai wakil direktur utama PT Pelindo II yang mendapat tugas khusus mendukung holding tersebut dan secara sistem dapat terbentuk tim solid untuk percepatan holding PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV. Kementerian BUMN juga akan mengkaji ulang rencana holding pelabuhan agar Pelindo I, II, III, IV dengan lebih memfokuskan diri untuk menyiapkan ekosistem dalam mendukung integrated port network yang langsung terkoneksi dengan industri maupun strategi hilirisasi yang didekatkan ke pelabuhan.
Sumber : Investor Daily
"Karya" - Google Berita
November 23, 2019 at 04:09PM
https://ift.tt/2roNukT
Holding BUMN Karya Kemungkinan Batal Dibentuk - Investor Daily
"Karya" - Google Berita
https://ift.tt/2V1hiPo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Holding BUMN Karya Kemungkinan Batal Dibentuk - Investor Daily"
Post a Comment