Suara.com - Patung bernama "Stairway to Heaven" merupakan karya dari seniman Spanyol Eugenio Merino. Foto karya seni tersebut kembali beredar luas di media sosial baru-baru ini.
Seperti, dalam unggahan akun Facebook Patience yang mengatakan bahwa orang Islam mempermasalahkan patung tersebut.
"Ini gambar udah lama banget. Hujatan datang dari orang Islam krn merasa direndahkan. Lalu berubah narasi sebagai bentuk "pembelaan" (kalimat terakhir). Padahal secara utuh, ini cara ibadah 3 agama Ibrahimik. Thats it. Gak mungkin susunannya diubah," tulis Patience, Jumat (10/4/2020).
Instalasi ini memang pernah dipermasalahkan sebelumnya dan dianggap kontroversial. Bahkan ketika dipamerkan, "Stairway to Heaven" telah menuai kecaman dan kritik.
Patung itu menggambarkan cara beribadah dari tiga agama yang berbeda.
"Stairway to Heaven" menampilkan seorang Muslim bersujud yang di atasnya berlutut seorang Kristen. Lalu di atasnya lagi, orang Yahudi yang berdoa.
Orang-orang semakin dibuat bertanya-tanya, karena di sebelah patung itu ditampilkan senapan mesin dengan Menorah atau Kandil menembak keluar dari larasnya.
Jika dilihat lebih dekat, kitab suci yang diletakkan pada masing-masing sosok dalam "Stairway to Heaven" ternyata saling tertukar.
Orang Yahudi membawa Alquran, orang Kristen mendekap Taurat (Torah), dan Muslim dengan Alkitab.
Tahun 2010, Kedutaan Besar Israel di Madrid mengecam karya seni ini. Saat itu "Stairway to Heaven" sedang dipamerkan dalam pameran seni kontemporer ARCO ke-29 di Madrid.
Kedutaan Israel membuat protes resmi pada hari Rabu (17/2/2010). Mereka mengatakan bahwa dua karya seni yang disajikan oleh Eugenio Merino menyinggung budaya Israel dan Yahudi.
"Pesan menyakitkan yang disampaikan oleh bagian ini tidak terlalu menyakiti karena ditampilkan di bawah tabir seni," tulis kedutaan Israel dalam sebuah surat kepada penyelenggara pameran seni ARCO, disadur dari Haaretz, Jumat (10/4/2020).
Sang seniman membantah bahwa patung itu provokatif. Eugenio Merino merasa terkejut setelah mendengar tentang pernyataan itu.
"Ide saya adalah koeksistensi antara ketiga agama, yang semuanya berusaha untuk mencapai Tuhan, secara harfiah. Saya pikir pesannya positif," ucap Merino.
Dikutip dari Reuters, Jumat (10/4), Merino mengaku dirinya tidak begitu suka dengan adanya protes tersebut.
"Saya pikir, pada akhirnya, karya seni bisa terdistorsi karena hal-hal seperti ini. Ada pernyataan resmi yang mengkritik beberapa hal yang sebenarnya tidak ada di sana karena alasan yang mereka berikan," kata Merino.
Karya seni itu menggunakan rambut manusia dan silikon agar membuatnya terlihat nyata. Instalasi ini langsung dijual kepada seorang kolektor seni Eropa seharga 50.000 Euro.
Surat kabar Spanyol, harian El Mundo menggambarkan pameran itu sebagai ARCO paling kontroversial sejauh ini.
Bahkan pemilik galeri menuduh perusahaan IFEMA berusaha mempengaruhi pemilihan seniman atau peserta pameran.
Kritikus juga mengecam pameran tersebut karena terlalu besar dan mahal. Pameran itu dianggap telah kehilangan kepentingan dan berada di bawah pengaruh politik.
"Karya" - Google Berita
April 10, 2020 at 11:22PM
https://ift.tt/2Vi4ox9
Stairway to Heaven, Karya Seni Ibadah 3 Agama Abrahamik Tuai Kontroversi - Suara.com
"Karya" - Google Berita
https://ift.tt/2V1hiPo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Stairway to Heaven, Karya Seni Ibadah 3 Agama Abrahamik Tuai Kontroversi - Suara.com"
Post a Comment