JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan program padat karya, sebagai upaya mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang.
Adapun program padat karya tunai (cash for work) pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp8,64 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk 7 program, yakni Pembangunan Jembatan Gantung, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Percepatan program padat karya Kementerian PUPR utamanya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memperhatikan daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang disampaikan saat videokonferensi Rapat Terbatas dari Istana Merdeka.
Baca Juga: Gaya Menteri Basuki Kerja dari Rumah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program infrastruktur kerakyatan atau padat karya tunai sangat penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab pembangunan infrastruktur padat karya, selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, juga bertujuan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan pembangunan antar wilayah serta ketimpangan taraf hidup masyarakat dari segi penghasilan.
“Sesuai arahan Presiden tadi saat Ratas, kami akan fokuskan realisasi program Padat Karya Tunai di lingkungan Kementerian PUPR," tegas Basuki, dalam keterangannya, Minggu (22/3/2020).
Pada 2020 Pamsimas akan dilaksanakan di 5.053 desa dengan anggaran Rp 767 miliar, Sanimas di 1.026 lokasi dengan anggaran Rp398 miliar, P3TGAI di 6.000 lokasi dengan anggaran Rp1,350 triliun, dan jembatan gantung 148 unit senilai Rp710 miliar. Kotaku di 364 kelurahan dengan anggaran Rp259 miliar, Pisew di 900 kecamatan dengan anggaran Rp540 miliar, TPS-3R di 106 lokasi dengan anggaran Rp79 miliar, peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 166.000 unit dengan anggaran Rp3,497 triliun dan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 12.750 unit dengan anggaran Rp818 miliar.
Baca Juga: Sempat Diisukan Sakit, Menteri PUPR Basuki Sehat dan Negatif Virus Corona
Pamsimas dan Sanimas merupakan program padat karya yang akan dilaksanakan Ditjen Cipta Karya untuk mendukung pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi. Beberapa kegiatan Pamsimas yakni pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru, perluasan dan optimalisasi SPAM eksisting dengan modul sambungan rumah. Sementara beberapa kegiatan SANIMAS yakni prasarana mandi, cuci, kakus (MCK), instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal, IPAL kombinasi dengan MCK, dan sambungan rumah (SR).
Program padat karya selanjutnya dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air adalah P3TGAI yang tersebar di 6.000 lokasi. Program ini bertujuan untuk menyediakan air bagi kawasan perdesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi kecil (luas kurang dari 150 ha), irigasi tersier, dan/atau irigasi desa yang dilakukan dengan konsep pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)/Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).
"Karya" - Google Berita
March 22, 2020 at 01:24PM
https://ift.tt/393tAw8
Menteri Basuki Percepat Program Padat Karya Senilai Rp8,64 Triliun - Okezone Celebrity
"Karya" - Google Berita
https://ift.tt/2V1hiPo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menteri Basuki Percepat Program Padat Karya Senilai Rp8,64 Triliun - Okezone Celebrity"
Post a Comment